Kehebatan
militer Indonesia mulai diperhitungkan di mata dunia. Selain memiliki jumlah personel yang cukup besar dan semakin
produktifnya membuat senjata sendiri membuat banyak negara hanya bisa
geleng-geleng kepala menyaksikan kekuatan militer Indonesia.
Pada tanggal 5
hingga 26 Mei 2017 di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.
Indonesia kembali menorehkan prestasi pada ajang menembak Australian Army Skill
at Arms Meeting (AASAM) 2017.
Indonesia sendiri
memiliki beberapa satuan elite mematikan yang kiprahnya sudah diakui dunia
internasional. Berikut lima pasukan elite milik Indonesia berkemampuan hebat
yang bikin dunia geleng-geleng kepala.
Den Bravo (Detasemen Bravo)
TNI AU juga
memiliki satuan khusus bernama Detasemen Bravo (Den Bravo). Pasukan ini
terbentuk dari para anggota Paskhas yang telah menjalani seleksi ketat. Pasukan
Denbravo lebih terfokus pada sektor udara
Satuan Bravo 90
Paskhas bertugas melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan
alutsista/instalasi musuh dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror
bajak udara serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI.
Pasukan elit dari
angkatan udara yang dibentuk secara terbatas dilingkungan Korps TNI yang
dibentuk pada tahun 1990. Kekuatan dari pasukan elit angkatan udara ini jika
dibandingkan dengan TNI biasa setara dengan 5 banding 1. Yang artinya 1 (satu) anggota Denbravo 90
sebanding dengan 5 (lima) anggota TNI biasa.
KOPASSUS (Komando
Pasukan Khusus)
Sandhi Yudha
adalah satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia
”Clandestine Operation”, termasuk kemampuan dalam intelijen tempur atau combat
intell,dan counter insurgency (kontra pemberontakan).
Kopassus merupakan
pasukan elit Indonesia bentukkan dari angkatan darat. Kemampuan yang dimiliki Kopassus
ialah bergerak cepat, dapat menembak sasaran dengan tepat dan melakukan
pengintaian. Kekuatan dari kopassus jika dibandingkan dengan TNI biasa 8
banding 1. Yang artinya 1 (satu) anggota Kopassus sebanding dengan 8 (delapan)
anggota TNI biasa.
Kopaska (Komando Pasukan Katak)
Kopaska atau
pasukan katak merupakan pasukan elite dari Angkatan Laut yang didirikan pada
tanggal 31 Maret 1962. Satuan ini mempunyai tugas yang cukup berat yaitu
menyerbu kapal dan pangkalan musuh sekaligus menyabotase instalasi bawah laut,
penyerbuan pantai sampai pendaratan pasukan amphibi. Keahlian khusus pasukan
yang satu ini bisa berenang melewati selat sunda sepanjang 30 KM.
Kekuatan dari
pasukan ini juga mempunyai perbadingan 24 banding 1 TNI biasa yang artinya 1 (satu) anggota
Kopaska sebanding dengan 24 (dua puluh empat) anggota TNI biasa.
YONTAIFIB
(Batalyon Intai Amfibi)
Batalyon Intai
Amfibi atau disingkat YonTaifib adalah satuan elit dalam Korps Marinir. Kemampuan
pasukan ini juga bisa berenang dengan keadaan kaki dan tangan terikat dan bisa
menyebrangi selat Madura sepanjang 6 KM.
YonTaifib
mempunyai tugas pokok membina dan menyediakan kekuatan serta membina kemampuan
unsur-unsur amfibi maupun pengintaian darat serta tugas-tugas operasi khusus
dalam rangka pelaksanaan operasi pendaratan amfibi, operasi oleh satuan tugas
TNI AL atau tugas-tugas operasi lainnya. Kekuatan dari pasukan ini juga
mempunyai perbadingan 24 : 1 TNI biasa.
DENJAKA
(Detasemen Jala Mangkara)
Detasemen Jala
Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI
Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan
Taifib Korps Marinir TNI-AL. Denjaka memiliki tugas pokok membina kemampuan
antiteror dan antisabotase di laut dan di daerah pantai serta kemampuan
klandestin aspek laut.
Sebagai unsur
pelaksana, prajurit Denjaka ditutut memiliki kesiapan operasional mobilitas
kecepatan, kerahasiaan dan pendadakan yang tertinggi serta medan operasi yang
berupa kapal-kapal, instalasi lepas pantai dan daerah pantai. Disamping itu
juga memiliki keterampilan mendekati sasaran melalui laut, bawah laut dan
vertikal dari udara.
Tidak
mengherankan pasukan yang satu ini sangat luar biasa perbandingannya 120
banding 1 yang artinya 1 (satu) anggota
denjaka sebanding dengan 120 (seratus dua puluh) TNI biasa.
Comments
Post a Comment